Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan pasangan USD/JPY di akhir pekan lalu berhasil ditutup menguat tipis yakni 0,03% di level 108,66. Hal tersebut didukung kondisi dolar AS yang menanjak 0,24% pada level 98,23 terhadap enam mata uang rival utama.
Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, penguatan rupiah terjadi setelah data menunjukkan aktivitas pabrik dan layanan AS membaik sebagai tanda ketahanan berkelanjutan ekonomi AS. Sementara itu, kabar positif kembali datang dari perdagangan AS-China.
Asal tahu saja, Presiden kedua negara tersebut sama-sama memberikan komentar bernada optimistis akan tercapainya kesepakatan. Para pejabat China mengisyaratkan bahwa Beijing dan Washington memberi sinyal bahwa kedua pihak hampir menandatangani kesepakatan awal bulan ini.
Presiden AS Donald Trump pekan lalu sempat mengatakan bahwa dirinya tidak setuju untuk menurunkan tarif semula sehingga mengurangi harapan kesepakatan perdagangan terwujud lebih cepat.
Sementara, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa Beijing ingin segera mencapai kesepakatan dagang dengan Washington, serta terus berupaya untuk menghindari perang dagang.
Selain itu, Xi tetap menjaga harga diri negaranya dengan menegaskan bahwa mereka juga tak gentar untuk membalas apabila langkah itu diperlukan. Sedangkan dari pihak AS, Presiden Donald Trump mengatakan pada Fox News bahwa kesepakatan dengan China sudah sangat dekat.
Xi juga menyiratkan kemungkinan untuk tidak menandatangani Undang-Undang yang mendukung Hong Kong, jika hal itu diperlukan untuk mendukung tercapainya kesepakatan dengan Beijing.