Dua daerah di dapilnya (daerah pemilihan) itu selama ini sangat tertinggal. Padahal potensi yang dimiliki kedua daerah itu sangat besar.
“Kepulauan Nias dan Madina, berpotensi menjadi sumber ekonomi baru bagi Indonesia,”sebut Sihar saat rapat kerja antara Komisi XI dengan Bank Indonesia di ruang Nusantara 1, Gedung Parlemen Jakarta, Senin (11/11/2019).
Menurut Sihar, Kepulauan Nias memiliki potensi yang baik. Namun karena keterbelakangan dari segi Indeks Pembangunan Manusia, potensi yang ada tidak terkelola dengan baik.
“Nias merupakan daerah yang seluruh wilayahnya dikelilingi lautan dan merupakan wilayah segitiga dagang dengan Aceh dan Sumatera Barat. Sangat potensial sebenarnya. Namun di sana masih banyak sekali masalah. Salah satunya persoalan stunting,"sebut Sihar dalam keterangannya kepada Okezone, Senin (11/11/2019) malam.
Sementara Madina, lanjut lanjut anggota Fraksi PDI-P DPR-Ri itu, merupakan daerah yang kaya akan sumber agrobisnis dan juga tambang. Potensi ekonomi syariah juga sangat besar di daerah itu.
"Wilayah kedua adalah Mandailing Natal, bahkan dulunya Portugis membangun dermaga di sana yang saat ini mungkin masih dapat mereka kenali. Selain itu Madina merupakan daerah yang kaya dengan agro dan tambang,”tukas Sihar.
“Apalagi ketika kita bicara ekonomi syariah, Madina adalah kabupaten dengan julukan Bumi Sejuta Santri. Tentunya ini potensi besar. Oleh karena itu, mohon mampirlah ke Nias dan Mandailing Natal pak, bu,"pungkas Sihar.
[AS]