Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat pelemahan ini disebabkan adanya manajemen aset yang dibekukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Apabila kita lihat, penurunan yang cukup signifikan itu berasal dari portofolio yang reksadana itu," katanya.
Ada kekhawatiran investor terhadap portofolionya. Sehingga, beberapa investor memilih untuk menjual jika reksadananya memiliki saham-saham yang bermasalah.
Pada perdagangan Selasa (26/11) besok, Chris menyebut sentimen ini tidak begitu mempengaruhi pergerakan IHSG karena sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut. IHSG diprediksi akan lebih banyak dipengaruhi oleh China yang diindikasikan mulai mengimpor banyak barang dari Indonesia.
Berita ini menjadi menarik, sebab sebagian besar barang yang diimpor terdiri dari batubara. Sementara, Menurut Chris, hal ini menjadi sentimen positif sebab pasar Indonesia biasa dinilai dari sisi komoditasnya.
"Jika komoditasnya bagus, maka ekonominya juga akan bagus. Ada kemungkinan besok menguat dari sisi komoditas," kata lagi.
Sementara dari domestik, belum ada sentimen yang cukup kuat mempengaruhi pergerakkan pasar. Kemungkinan hanya teknikal reborn karena berhari-hari pasar mengalami penurunan.
Dari berbagai faktor di atas, Chris memprediksi pergerakan IHSG besok akan menguat di kisaran 6.050 hingga 6.090.