Dalam aksinya pada Selasa (26/11/2019) siang tersebut, pintu kantor Negeri Batumerah diblokir karena dinilai hasil voting Saniri Negeri Barumerah, mereka juga mendesak penjabat Negeri Batumerah untuk mencopot Abdullah Hatala yang merupakan keterwakilan Saniri dari mata rumah Hatala.
"Kami mendesak agar Abdullah Hatala dicopot dari struktur Saniri Desa Batumerah, karena tidak membawa aspirasi mata rumah Hatala," ungkappendemo.
Selain itu masa aksi juga menuding Abdullah Hatalah munafik saat menduduki jabatan Sanini Negeri Batumerah.
"Abdullah Hatala itu merupakan orang paling Munafik, kami mendesak untuk menghadirkan sekarang guna mempertanyakan keabsahannya," ungkap salah satu peserta aksi.
Menurut mereka voting yang dilakukan hanya sepihak dan tidak mengikutsertakan marga Hatala, sehingga sangat merugikan ahli waris Hatala.
"Kami meminta agar mencabut hasil voting dan memilih ulang saniri berdasarkan bukti-bukti yang sudah dimasukan sesuai lima kriteria sebagai syarat mata rumah parentah Negeri Batumerah," jelasnya.
Aksi unjuk rasa marga Hatala, dengan menyegel kantor Desa Batu Merah ini sempat ricuh. Aksi berakhir setelah warga bubar usai berhasil menyegel pintu kantor Desa Batu Merah.