Popular Post

Total Pengunjung

Perusahaan Milik Anak Menkumham Kembangkan Kota Baru di Mariendal

Posted by On 22.26.00 with No comments

digtara.com | MEDAN - Perusahaan milik Yamitema Tirtajaya Laoly, PT Kani Jaya Sentosa, akan mengembangkan kawasan hunian ekslusif di kawasan Mariendal, Kota Medan. Kawasan baru seluas 20 hektare yang diproyeksikan sebagai "Kota Baru" itu, diberi nama Samera Mariendal (SAM) City.

Dalam pembangunan SAM City, perusahaan milik anak Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly itu, akan bekerjasama dengan PT Samera Propertindo.

Kedua perusahaan sepakat mendirikan anak perusahaan dengan bendera PT Samera Kani Jaya. Penandatanganan kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Chairman Samera Propertindo Adi Ming E dengan Presiden Direktur PT Kani Jaya Sentosa, Yamitema Tirtajaya Laoly di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan pada Kamis (19/12/2019).

Samera Propertindo merupakan perusahaan properti kawakan yang sedang tumbuh pesat di Kota Medan. Pengembang yang mulai berdiri sejak tahun 2004 ini, telah membangun berbagai properti Kota Medan dan sekitarnya seperti Villa Samera, De Casa Villa, Padma Village, The Suite dan sejumlah properti lainnya yang selalu laris manis karena memiliki konsep yang unik dan berbeda.

Adi Ming E menjelaskan bahwa kerjasama antara Samera Propertindo dengan PT Kani Jaya Sentosa didasari karena ia dan Yamitema sama-sama memiliki jiwa bisnis dan mempunyai keinginan untuk terus berkembang. Dari kerjasama tersebut, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan branding dan kinerja perusahaan kedua belah pihak, khususnya dalam pengembangan bisnis properti.

“Saya dan Yamitema sudah berteman sejak lama. Dalam beberapa kali diskusi, maka akhirnya muncul keinginan untuk mengembangkan bisnis bersama. Secara pribadi, kami melihat bahwa keluarga besar Yamitema sudah teruji dalam menjalankan bisnis dan juga memiliki integritas. Oleh karena itu, kami sangat yakin kerjasama ini akan berhasil dan sesuai dengan yang diharapkan. Karena kunci utama dalam melakukan bisnis dan kerjasama adalah keyakinan,” tegas Adi Ming E.

Menurut Adi Ming, keputusan untuk mulai mengembangkan proyek baru ini karena melihat kondisi perekonomian yang terus membaik. Meskipun begitu, dirinya beranggapan bahwa dalam menjalankan bisnis terutama sektor properti, tidak tergantung adanya momentum yang tepat. Kebutuhan terhadap perumahan akan terus ada karena salah satu kebutuhan pokok yang juga harus dipenuhi sebagaimana pangan dan sandang. “Peluang akan selalu ada, tinggal bagaimana kita melihat ada kesempatan untuk memanfaatkan peluang tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Adi Ming, PT Samera Kani Jaya akan mengembangkan kawasan perumahan seluas 10 hektar dan akan terus dikembangkan hingga total mencapai 20 hektar. Perumahan bernama Sam City itu terletak di kawasan Marendal, dengan jarak kurang lebih 10 km dari pusat Kota Medan. Ini merupakan wilayah potensial untuk dikembangkan. Sejumlah perumahan juga sudah banyak terbangun di kawasan tersebut.

Pada tahap pertama, kedua perusahaan akan membangun dan memasarkan sebanyak 177 unit rumah dengan harga mulai dari Rp 250 jutaan di Sam City. Dalam lima tahun ke depan, PT Samera Kani Jaya berencana akan membangun sebanyak 1.000 unit rumah di Sam City. ”Kami menargetkan dapat terjual habis dalam satu bulan saja untuk tahap pertama ini,” tegas Adi Ming optimis, seraya menambahkan secara resmi Sam City akan diluncurkan di awal tahun 2020.

Selain mengembangkan Sam City yang menelan investasi sekitar Rp 100 miliar, Samera Propertindo juga tengah mempersiapkan dua proyek anyar lain untuk tahun 2020 mendatang. Proyek tersebut antara lain de Samera, hunian mewah seharga Rp 3 miliar dengan jumlah yang sangat terbatas dan Samera Suites, apartemen khusus milenial sebanyak 100 unit. Samera Suites menjadi proyek properti berupa hunian vertikal pertama yang dikembangkan oleh Samera Propertindo.

“Kami optimis dan yakin industri properti khususnya di Kota Medan akan terus menggeliat. Isu adanya resesi yang akan terjadi pada tahun 2020, menurut kami tidak akan menyentuh sektor properti secara langsung. Hal ini karena properti membidik pasar domestik, dimana kebutuhannya akan selalu ada,” pungkas Adi Ming E.

Sebagai putra pejabat tinggi negara, konsekuensi keputusan ini tentu sedari awal disadari pria yang akrab disapa Tema ini. Dalam dunia usaha, psikologis politik bisa memberi pengaruh pada keputusan pembelian konsumen. Belum lagi sejak dimintai keterangan sebagai saksi KPK di salah satu kasus yang melibatkan beberapa oknum di Pemko Medan, bisa saja menyeret nama baiknya sebagai pengusaha muda yang cukup disegani di Kota Medan.

"Namun profesionalitas beliau yang juga sangat mengerti peta perpolitikan berikut manuver di dalamnya, membuat Tema Laoly masih bisa membaca peluang di bidang bisnis yang membesarkannya,"tukas Edi.

Sementara PT Kani Jaya Sentosa selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan kontraktor yang membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Proyek infrastruktur yang sudah dibangun PT Kani Jaya Sentosa tersebar di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Kerjasama dengan Samera Propertindo merupakan langkah awal PT Kani J aya Sentosa terjun ke sektor properti.

[AS]
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »