Digtara.com | MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menargetkan penyusunan rencana induk proyek jalan Mebidangro sudah selesai pada akhir tahun ini agar proyek sudah bisa dikerjakan mulai awal 2020.Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berharap proyek pengembangan jaringan jalan metropolitan yang menghubungkan Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Karo (Mebidangro) dapat segera terealisasi.
"Karena itu saya sudah meminta agar rencana induk (masterplan) proyek tersebut ditargetkan sudah rampung pada akhir tahun ini," ujarnya, Jumat (22/11).
Bila masterplan selesai pada akhir tahun ini maka pada awal tahun depan sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sebagai tanda dimulainya pengerjaan proyek.
Ia ingin agar proyek tersebut dikebut karena pembangunan kawasan terintegritas Mebidangro merupakan salah satu upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo.
"Ada lima instruksi Presiden, yaitu prioritas pembangunan SDM sejak dalam kandungan, permudah investasi untuk membuka lapangan kerja, reformasi birokrasi, APBN harus tepat sasaran, hingga pembangunan infrastruktur," paparnya.
Dan proyek Mebidangro dia anggap merupakan salah satu upaya guna mewujudkan visi Presiden tersebut.
Lebih lanjut dia katakan, akses jalan menuju Kabupaten Karo saat ini hanya ada satu jalan utama. Ini juga yang menjadi alasan utama Edy Rahmayadi antusias merealisasikan proyek Mebidangro. Realisasi proyek ini bahkan diamankan melalui Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro.
Mengacu perpres tersebut, proyek Mebidangro sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2011. Dibagi dalam empat tahap, yakni periode tahun 2011-2014, periode 2015-2019, periode 2020-2024 dan periode tahun 2025-2027.
Dituturkan Edy juga, Kabupaten Karo merupakan daerah yang memiliki tanah sangat subur dan berhawa sejuk. Daerah ini juga sangat strategis bagi perekonomian karena menjadi memasok sayuran di Sumut dan ke Pulau Jawa.
Namun karena infrastruktur jalan menuju ke sana hanya satu, maka setiap kali ada satu mobil mogok maka akan terjadi kemacetan yang panjang. Dalam pengerjaannya, lanjut dia, proyek ini pun sudah mendapatkan dukungan penuh Kementerian PUPR.
"Karena itu saya sudah meminta agar rencana induk (masterplan) proyek tersebut ditargetkan sudah rampung pada akhir tahun ini," ujarnya, Jumat (22/11).
Bila masterplan selesai pada akhir tahun ini maka pada awal tahun depan sudah bisa dilakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sebagai tanda dimulainya pengerjaan proyek.
Ia ingin agar proyek tersebut dikebut karena pembangunan kawasan terintegritas Mebidangro merupakan salah satu upaya mewujudkan visi Presiden Joko Widodo.
"Ada lima instruksi Presiden, yaitu prioritas pembangunan SDM sejak dalam kandungan, permudah investasi untuk membuka lapangan kerja, reformasi birokrasi, APBN harus tepat sasaran, hingga pembangunan infrastruktur," paparnya.
Dan proyek Mebidangro dia anggap merupakan salah satu upaya guna mewujudkan visi Presiden tersebut.
Lebih lanjut dia katakan, akses jalan menuju Kabupaten Karo saat ini hanya ada satu jalan utama. Ini juga yang menjadi alasan utama Edy Rahmayadi antusias merealisasikan proyek Mebidangro. Realisasi proyek ini bahkan diamankan melalui Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro.
Mengacu perpres tersebut, proyek Mebidangro sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 2011. Dibagi dalam empat tahap, yakni periode tahun 2011-2014, periode 2015-2019, periode 2020-2024 dan periode tahun 2025-2027.
Dituturkan Edy juga, Kabupaten Karo merupakan daerah yang memiliki tanah sangat subur dan berhawa sejuk. Daerah ini juga sangat strategis bagi perekonomian karena menjadi memasok sayuran di Sumut dan ke Pulau Jawa.
Namun karena infrastruktur jalan menuju ke sana hanya satu, maka setiap kali ada satu mobil mogok maka akan terjadi kemacetan yang panjang. Dalam pengerjaannya, lanjut dia, proyek ini pun sudah mendapatkan dukungan penuh Kementerian PUPR.