Kapolsek Bilah Hilir Iptu Krisnat Napitupulu mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, Polisi menemukan luka robek di leher masing-masing korban. Luka tersebut seperti hasil sayatan dengan ukuran 4x15 milimeter. Namun Polisi belum mau berspekulasi, apakah luka itu akibat penganiayaan atau tidak.
“Visum dokter di RSUD Rantauprapat terdapat luka robek di leher korban seperti sayatan. Diduga akibat senjata tajam,”terangnya.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, lanjut Krisnat, penyidik akan meminta tim dokter melakukan autopsi terhadap jasad kedua korban. Rencananya autopsi akan dilaksanakan di RSUD Djasamen Saragih, Kota Pematang Siantar.
[caption id="attachment_36806" align="aligncenter" width="513"]

“Kita butuh hasil autopsi untuk menyimpulkan penyebab kematiannya. Apakah korban pembunuhan atau murni bunuh diri,”tukas Krisnat.
Sebelumnya, dua mayat ditemukan dalam posisi tergantung di Jembatan Talihoran, Sungai Kalundang, Dusun Aek Nauli Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu.
Kedua mayat itu ditemukan oleh Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan saat mereka melintas di lokasi tersebut sekira pukul 06.40 WIB. Saat ditemukan, tubuh korban pria tergantung di samping badan jalan jembatan, sementara tubuh wanita berada persis di bawah hingga bagian pinggang menyentuh aliran sungai.
Selanjutnya saksi melaporkan penemuannya itu ke pihak kepolisian. Personel Polsek Bilah Hilir yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi kedua korban dibantu masyarakat sekaligus mengumpulkan sejumlah barang bukti.
[AS]