Permintaan maaf lewat rekaman video itu, disampaikan karena sang pemilik akun menyadari kesalahannya telah membuat informasi palsu (hoaks) terkait insiden baku hantam antara Brigadir Urat M Pasaribu dan seorang sopir ambulans. Sang pemilik akun dalam unggahan di linimasanya, menyebut korban yang dibawa sang sopir ambulans sekarat dan akhirnya meninggal dunia lantaran ambulans yang membawanya, terpaksa terhenti akibat baku hantam itu.
Padahal, informasi itu tidaklah benar. Pasien yang dibawa ambulans itu kini masih hidup dan masih menjalani perawatan di RSU Kumpulan Pane, Kota Tebingtinggi. Pasien juga tidak tergolong dalam posisi kritis.

"Saya meminta maaf kepada bapak Kapolres Tebingtinggi dan juga bapak Pasaribu atas apa uang sudah saya tulis di beranda saya,"sebut sang pemilik akun.
Pemilik akun tersebut juga mengaku sudah menghapus semua unggahannya terkait insiden baku hantam itu dari akunnya. "Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi,"tukasnya.
[AS]