Mantan Kasubdit Fasmat SBST Dit Regident Korlantas Polri ini mendapat kabar penunjukan diri nya menjadi salah satu pejabat di Polda NTT akhir pekan lalu saat melakukan tugas ke Bali.
Ia pun tidak sempat melakukan persiapan karena segera mengikuti serah terima jabatan di Polda NTT. Dengan persiapan seadanya, Ia dan istri serta anak bungsu nya bertolak ke NTT untuk menjalankan tugas baru nya.
Pria kelahiran Magelang ini mengaku tidak menduga ditugaskan ke Polda NTT.
Sejati nya, ia berdarah Manado Sulawesi Utara. Namun karena merupakan anak TNI maka ia lahir di Magelang saat ayahnya bertugas ke Magelang. Masa kecil dan seluruh jenjang pendidikan dihabiskan di Jakarta. Ia pun menikahi istri yang asli orang Semarang Jawa Tengah.
"Jadi kalau ada yang menanyakan tentang Manado atau mengajak berbahasa Manado, saya kurang paham," ujarnya di Kupang, Senin (11/11/2019) saat pisah sambut dengan direktur lalu lintas Polda NTT yang lama.
Ayah tiga orang putera ini menghabiskan karier kepolisiannya di bidang lalu lintas. Saat berpangkat Inspektur Dua polisi, ia sudah menjadi Kasat Lantas Polres Pati Jawa Tengah selama 3,5 tahun dan berlanjut 3 tahun menjadi Kasat Lantas Polres Tegal.
Penugasan selanjutnya dijalani di Polda Sulawesi Selatan dan Polda Maluku juga di bidang lalu lintas.
Jebolan Akpol 1995 ini pernah dipercayakan menjadi Kapolres Tual Polda Maluku dan selanjutnya pindah di bagian pengadaan Korlantas Polri selama 4 tahun.
Ia bersyukur ditugaskan di NTT karena provinsi NTT luar biasa serta diri nya sudah cukup jenuh di Jakarta.
Ia meyakini kalau harta karun terbesar ada di NTT karena memiliki pesona wisata tiada taranya. "Awalnya segala sesuatu belum siap namun saya siap dimana saja dan tidak takut ditempatkan dimana saja," ujarnya.
Ia juga bangga menjalani tugas di NTT. Kepada anggota Dit Lantas Polda NTT, ia berjanji akan menduduki jabatan sebagai komandan tetapi tidak akan perankan komandan sepenuhnya.
Kedepan, ia berjanji akam menjadi seorang bapak, teman yang setara dan bebas berbicara serta sebagai anak yang siap menerima nasehat untuk menyempurnakan pekerjaan.
"Saya akan menjadi bapak, teman dan sahabat serta anak karena banyak perwira Dit Lantas Polda NTT yang usia lebih tua dari saya," tandasnya.
Secara terus terang, ia menyatakan kalau ia tidam bisa memarahi anggota sehingga tugas menegur anggota dipercayakan kepada Wadir Lantas Polda NTT, AKBP Rio Lesmana.
Ia memiliki harapan agar anggota Dit Lantas Polda NTT menjadi anggota yang dipuja masyarakat karena memberikan pelayanan terbaik.
Ihwal namanya, ia menjelaskan kalau nama depan Iroth seharusnya merupakan nama marga keluarga. Seharusnya ia memiliki nama Laurens Recky Iroth, namun karena kesalahan penulisan saat sekolah maka nama belakang menjadi nama depan.
Penugasannya di Polda NTT sesuai mutasi yang tertuang dalam Keputusan Kapolri nomor Kep/2177/XI/2019 tanggal 7 November 2019 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri serta surat telegram Kapolri nomor ST/3020/XI/Kep/2019 tanggal 8 November 2019 yang ditantatangani As SDM Polri Irjen Pol Dr Eko Indraheri S, MM.
Dalam keputusan mutasi ini Kombes Pol Drs Pringadi Supardjan, Direktur Lalu lintas Polds NTT menjadi Direktur Lantas Polda Riau mengganti Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa, SIK yang pindah menjadi Analis Kebijakan mlMadya Bidang Kamsel Korlantas Polri dalam rangka pendidikan Sespimti Lolri Dikreg ke 29 TA 2020.
Jabatan direktur Lantas Polda NTT dipercayakan kepada Kombes Pol Iroth Laurens Recky, SIk yang merupakan Kasubdit Fasmat SBST Dit Regident Korlantas Polri.