"Saya secara pribadi mohon maaf kepada masyarakat, yang kemarin ada selisih paham dengan anggota saya," ujar Agus, Senin (4/11).
Irjen Agus menambahkan insiden itu seharusnya tidak akan terjadi jika saja petugas di lapangan bisa menahan emosi. Pasalnya dalam keadaan darurat di jalan raya, kendaraan seperti ambulans harus mendapat prioritas oleh petugas.
"Kami semua selalu mengarahkan anggota di lapangan untuk melakukan yang baik kepada masyarakat. Kita selama ini tak bisa menjaga stabilitas di masyarakat, tanpa masyarakat," katanya.
Namun, kata dia, pihaknya sendiri tak bisa menjaga psikologis anak buaknya di lapangan. Meski arahan-arahan untuk melakukan yang terbaik kepada masyarakat, sudah di lakukan.
"Mudah-mudahan ke depan tidak terulang. Apa yang menjadi prioritas harus dilayani, semacam mobil ambulans, pemadam kebakaran dan lainnya," harap Agus.
Selain itu, Kapolda juga menyesalkan adanya sejumlah media sosial yang justru menyebar hoaks pasca kejadian.
"Kepada orang-orang yang suka menyebar berita bohong, berhentilah. Kasihan masyarakat. Jangan jadikan upaya yang selama ini kita lakukan untuk menjaga hal-hal baik di masyarakat, dirusak dengan berita-berita bohong yang merugikan," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Netizen mengecam aksi perkelahian antara oknum Polantas Polres Tebingtinggi dengan supir ambulans. Kecaman ini datang setelah video perkelahian itu beredar di medis sosia;
Dalam video berdurasi 23 detik tersebut, terlihat seorang oknum polisi sempat merekam dan berusaha memukul supir ambulans. Seseorang dalam mobil ambulans juga merekam percekcokan itu.