Kemarin, Rabu (4/12), kurs spot rupiah menguat tipis 0,07% ke Rp 14.105 per dolar AS. Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indonesia naik tipis 0,03% menjadi Rp 14.125 per dolar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi sejak awal pekan menjadi kesempatan pelaku pasar melakukan profit taking. Hal ini akhirnya membuat mata uang Garuda berbalik arah dan menguat di hadapan the greenback.
Hari ini, Reny masih memperkirakan rupiah bergerak sideways. "Dari dalam negeri belum ada sentimen positif yang cukup signifikan mendorong penguatan rupiah lebih lanjut. Sedangkan dari eksternal ada data ekonomi AS yang bakal dirilis," kata dia.
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong bahkan menilai rupiah punya peluang kembali melemah seiring memanasnya hubungan dagang antara AS dan China.
"Belum lagi jika data manufaktur dan tenaga kerja Negeri Paman Sam bagus, rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 14.100-14.175 per dolar AS," ujar dia.
Sedangkan Reny memprediksi, rentang pergerakan rupiah hari ini antara Rp 14.102-Rp 14.143 per dolar AS.